Berita  

Polsek Kuripan Fasilitasi Penjualan Jagung Petani Jagaraga ke Bulog NTB

Polsek Kuripan Dorong Ketahanan Pangan Melalui Pendampingan Petani Jagung di Gerung

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Sektor (Polsek) Kuripan, yang berada di bawah naungan Polres Lombok Barat, Polda NTB, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Upaya nyata ini diwujudkan melalui pendampingan dan fasilitasi penjualan komoditas jagung pipilan milik petani lokal kepada Perum Bulog NTB. Langkah ini bertujuan untuk memastikan hasil panen petani terserap optimal sesuai standar pemerintah, sekaligus memperkuat stok pangan strategis di daerah.

Kegiatan krusial ini berlangsung pada Sabtu, 4 Oktober 2025, sekitar pukul 17.00 WITA. Fokus kegiatan adalah proses pengemasan jagung pipilan hasil panen petani yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Jagaraga Polsek Kuripan, AIPTU I Gede Dodit, bersama-sama dengan para buruh dan petani di Lingkungan Aik Ampat, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Lombok Barat.

Peran Aktif Polsek dalam Menjamin Kualitas Komoditas

Inisiatif Polsek Kuripan tidak hanya sebatas pendampingan, namun juga mencakup upaya memastikan kualitas jagung yang akan diserap oleh Bulog. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pengecekan langsung di gudang milik Bapak Suherman, tempat penyimpanan jagung pipilan.

Menurut keterangan di lokasi, jagung masih dalam proses penjemuran untuk mencapai standar kualitas yang ditetapkan oleh Bulog, khususnya terkait kadar air. Standar yang harus dipenuhi adalah kadar air sekitar 14%. Untuk memverifikasi kualitas ini, Kanit Binmas Polsek Labuapi bersama Bhabinkamtibmas Desa Telagawaru membawa sampel jagung seberat 1 kg ke kantor Bulog untuk diuji.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa jagung pipilan milik Bapak Suherman memiliki kadar air sebesar 14,3%, angka yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Bulog. Keberhasilan mencapai standar kualitas ini menjadi kunci utama dalam proses penjualan komoditas strategis ini.

Pernyataan Kapolsek dan Komitmen Petani

Kapolsek Kuripan, Ipda I Wayan Eka Ariyana, S.H., menekankan bahwa kegiatan ini adalah implementasi langsung dari program Polri dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Beliau juga mengapresiasi sinergi antara kepolisian, petani, dan Bulog.

“Peran kami di Polsek Kuripan adalah memastikan bahwa petani kita mendapatkan akses yang mudah dan harga yang layak untuk hasil panen mereka. Dengan kadar air yang sudah memenuhi standar Bulog, kami memastikan bahwa jagung pipilan ini dapat memperkuat stok pangan nasional dan juga meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Ipda I Wayan Eka Ariyana.

Dukungan penuh datang dari petani, salah satunya Bapak Ahmad Lubis, yang hadir dalam kegiatan tersebut. Bapak Ahmad Lubis menyatakan kesediaannya untuk mendukung program ini dengan menjual jagung pipilan keringnya ke pihak Bulog.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari Polsek Kuripan yang memfasilitasi penjualan ini. Dengan kadar air 14,3%, kami akan menjual jagung pipilan sebanyak 1.000 Kg (1 Ton) per petani dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 6.400,00 per kilogram,” kata Ahmad Lubis, menegaskan harga Acuan Pembelian (HAP) yang telah ditetapkan.

Pengemasan dan Rencana Penyaluran ke Bulog

Proses pengemasan jagung pipilan ke dalam karung dilakukan dengan teliti oleh para buruh dan petani. Setiap karung diisi dengan berat isi sekitar 70,3 Kg. Kegiatan pengemasan yang berlangsung di gudang Bapak Suherman tersebut berakhir dengan aman dan lancar pada pukul 18.10 WITA.

Sebagai tindak lanjut, seluruh jagung pipilan kering yang telah dikemas dan teruji kualitasnya, akan disalurkan dari gudang Bapak Suherman ke Perum Bulog NTB pada hari Senin, 6 Oktober 2025. Penjualan ini menjadi bukti nyata kesuksesan kolaborasi antarinstansi dalam mendukung stabilisasi harga dan ketersediaan komoditas jagung sebagai salah satu komoditas pangan utama di Indonesia.

Upaya Polsek Kuripan ini mencerminkan keterlibatan aktif institusi kepolisian dalam sektor pertanian, bergerak melampaui tugas pengamanan semata. Sinergi ini diharapkan terus berlanjut guna menciptakan ekosistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan, selaras dengan cita-cita swasembada pangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *